Kota Guatemala  (ANTARA News) - Presiden Guatemala Alvaro Colom dan istrinya Sandra Torres de Colom sepakat untuk bercerai  agar tak melanggar konstitusi untuk mengikuti pemilihan presiden, kata pejabat pada Senin.

Dokumen perceraian diajukan pada 11 Maret dalam pengadilan keluarga, menurut juru bicara Mahkamah Agung Guatemala, Edwin Escobar.

Torres yang mengumumkan pengajuan dirinya pada awal bulan ini didukung oleh koalisi partai National Unity of Hope (UNE) yang berkuasa dan partai sayap kanan Grand National Alliance (GANA).

Musuh politiknya mengatakan bahwa Torres tidak dapat mengajukan diri sebagai kandidat presiden karena menurut konstitusi Guatemala, keluarga sedarah dengan presiden dan mereka yang berada dalam "tingkat kedua yang sama" dilarang ikut dalam pencalonan.

Kandidat dari partai oposisi sayap kanan Partai Patriot (PP) Perez Molina mengatakan perceraian tersebut sebagai "kecurangan" dalam satu pernyataan yang dalam harian Prensa Libre.

Perez Molina dalam pernyataan itu mengatakan "kami tidak akan membiarkan mereka mengolok-olok hukum" dengan tindakan ini.

Dokumen perceraian yang menunjukkan keinginan bersama dari pasangan untuk berpisah dikeluarkan meski presiden berkomentar bahwa perceraian bukanlah suatu pilihan dan istrinya dapat mengajukan diri sebagai kandidat.

Dalam pengumuman pencalonan dirinya pada awal bulan ini, Torres mengatakan bahwa ia memutuskan untuk maju "bagi masyarakat, bagi negara, bagi warga lanjut usia, anak-anak, cacat, kaum yang ditinggalkan, yatim piatu dan bagi semua orang yang memerlukan di Guatemala."

Mahkamah Konstitusi yang mengatur kelayakan calon presiden harus memutuskan kasus lain mengenai pengajuan diri Zury Rios, putri bekas diktator Efrain Rios Montt yang berkuasa pada 1982-1983.
(KR-DLN/S008)