Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) bersama PM Timor Leste Xanana Gusmao (kanan), Wakil PM dan Menteri Pertahanan Singapura Teo Chee Hean (tengah) dan Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro (belakang kanan) memasuki ruang pembukaan acara Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) 2011 di Balai Sidang, Jakarta, Rabu (23/3). JIDD Tahun ini mengambil tema "Strengthening Security and Stability" yang diikuti oleh perwakilan dari 34 Negara dan akan berlangsung hingga 25 Maret. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/ss/Spt/11)
23 Maret 2011, Jakarta -- (DMC): Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono akan membuka secara resmi penyelenggaraan The Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) di Jakarta Convention Center, Rabu (23/3). Acara dialog yang diprakarsai oleh Kementerian Pertahanan yaitu Universitas Pertahanan (UNHAN) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mempertemukan para pemimpin, perwira militer, akademisi dan pembuat kebijakan dari seluruh wilayah Asia-Pasifik dan sekitarnya dalam rangka untuk memperkuat harmonisasi prioritas keamanan dan strategi serta dialog dan keterlibatan antara pasukan pertahanan yang akan sangat penting bagi stabilitas masa depan wilayah Asia – Pasifik.
Peserta JIDD sendiri akan dihadiri lebih dari 50 pembicara internasional, diikuti 1300 peserta yang berasal dari perwakilan 27 delegasi resmi dari luar negeri. Pada JIDD tahun 2011 ini, menghadirkan pembicara diantaranya Kapolri Timur Pradopo dari Indonesia dan Menteri Strategi Keamanan Internasional dari Inggris yaitu Gerald Howard MP, Kolonel Cindy R. Debb, Ketua Deputi Departemen Studi Sosial Akademi Militer Amerika, Kasad Brazil Enzo Martins Peri, Mantan Menhan Korea Selatan Kim Tae-Young dan lain-lain.
Dialog dalam acara tersebut akan difokuskan pada permasalahan diantaranya penanganan terorisme dan pengamanan, alih teknologi dan program lainnya menyangkut manajemen hubungan antar negara melalui inovasi dan teknologi dalam rangka mempertahankan infrastuktur yang dianggap penting bagi negara.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dimulai tanggal 23 sampai dengan 25 Maret 2011 ini juga akan membicarakan yang berkaitan dengan strategi pertahanan negara dan kawasan, dan membahas tentang inisiatif kebijakkan penanganan terorisme sampai dengan mencari metode pelaksanaan dan petunjuk teknis dalam penanganan lebih lanjut di masing-masing negara.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Brunei Darussalam Sultan Mohamed Bolkiah, Wakil Sekjen Operasional PBB yaitu Alain Le Roy, Asisten Sekjen Bidang Diplomasi Publik NATO Dr.Stefanie Babst, kemudian Direktur Divisi Koordinasi dan Respon, UN Office the Coordination Humanitarian Affairs (OCHA) yaitu John Ging. Sedang ke-27 negara dari 41 anggota JIDD yang telah memastikan hadir diantaranya adalah Australia, Kanada, Jerman, Cina, Inggris, Rusia, Korea, dan lain-lain.
Rencananya kegiatan ini juga dihadiri oleh 10 Menteri Pertahanan, 8 Panglima Angkatan Bersenjata dan 9 Wakil Menteri Pertahanan.
23 Maret 2011, Jakarta -- (DMC): Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono akan membuka secara resmi penyelenggaraan The Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) di Jakarta Convention Center, Rabu (23/3). Acara dialog yang diprakarsai oleh Kementerian Pertahanan yaitu Universitas Pertahanan (UNHAN) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mempertemukan para pemimpin, perwira militer, akademisi dan pembuat kebijakan dari seluruh wilayah Asia-Pasifik dan sekitarnya dalam rangka untuk memperkuat harmonisasi prioritas keamanan dan strategi serta dialog dan keterlibatan antara pasukan pertahanan yang akan sangat penting bagi stabilitas masa depan wilayah Asia – Pasifik.
Peserta JIDD sendiri akan dihadiri lebih dari 50 pembicara internasional, diikuti 1300 peserta yang berasal dari perwakilan 27 delegasi resmi dari luar negeri. Pada JIDD tahun 2011 ini, menghadirkan pembicara diantaranya Kapolri Timur Pradopo dari Indonesia dan Menteri Strategi Keamanan Internasional dari Inggris yaitu Gerald Howard MP, Kolonel Cindy R. Debb, Ketua Deputi Departemen Studi Sosial Akademi Militer Amerika, Kasad Brazil Enzo Martins Peri, Mantan Menhan Korea Selatan Kim Tae-Young dan lain-lain.
Dialog dalam acara tersebut akan difokuskan pada permasalahan diantaranya penanganan terorisme dan pengamanan, alih teknologi dan program lainnya menyangkut manajemen hubungan antar negara melalui inovasi dan teknologi dalam rangka mempertahankan infrastuktur yang dianggap penting bagi negara.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dimulai tanggal 23 sampai dengan 25 Maret 2011 ini juga akan membicarakan yang berkaitan dengan strategi pertahanan negara dan kawasan, dan membahas tentang inisiatif kebijakkan penanganan terorisme sampai dengan mencari metode pelaksanaan dan petunjuk teknis dalam penanganan lebih lanjut di masing-masing negara.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Brunei Darussalam Sultan Mohamed Bolkiah, Wakil Sekjen Operasional PBB yaitu Alain Le Roy, Asisten Sekjen Bidang Diplomasi Publik NATO Dr.Stefanie Babst, kemudian Direktur Divisi Koordinasi dan Respon, UN Office the Coordination Humanitarian Affairs (OCHA) yaitu John Ging. Sedang ke-27 negara dari 41 anggota JIDD yang telah memastikan hadir diantaranya adalah Australia, Kanada, Jerman, Cina, Inggris, Rusia, Korea, dan lain-lain.
Rencananya kegiatan ini juga dihadiri oleh 10 Menteri Pertahanan, 8 Panglima Angkatan Bersenjata dan 9 Wakil Menteri Pertahanan.
0 komentar:
Posting Komentar