Nurul Lutfiatun bersama ibunya. (Dok: Sun TV)
Nurul Lutfiatun mengaku sisik di kulitnya itu menimbulkan rasa gatal tak terhingga. Tak hanya sisik, di beberapa bagian tubuhnya juga dipenuhi bentolan.
Wajah dan kulit kepalanya juga tidak luput dari sisik tebal. Sisik di bawah rambut akan mengelupas bila digaruk, namun dalam waktu singkat akan muncul sisik-sisik baru.
Anak keempat pasangan Kasmidi dan Nadiroh, warga Desa Karangsari, Kecamatan Karangtengah itu mulai mengalami penyakit kulit sejak berusia 3 tahun.
Semula tanda merah hanya berada di bagian siku tangan dan lutut kaki saja. Namun kemudian dan tak berselang lama merambat ke bagian tubuh lain sampai rata di sekujur tubuh. Sisik-sisik itu akan bertambah parah bila Upi, sapaan akrab Nurul, sakit.
Menurut Nadiroh, untuk menghindari ejekan teman-temannya Upi lebih sering mengurung diri di rumah. Bila habis diolok-olok temannya, Upi langsung merasa gatal yang luar biasa. Tak hanya itu permukaan, kulitnya menjadi lebih tebal. Hal yang sama juga terjadi ketika Upi menderita demam atau batuk.
Siswa kelas 2 SD Karangsari ini sering tidak masuk sekolah dan hanya mengaji di rumah bersama orangtuanya. Selain itu Upi juga mengalami penurunan fungsi pendengaran. Diduga hal ini terjadi karena telinganya telah tertutup sisik-sisik yang mengering.
Untuk mengantisipasi rasa gatal yang datang setiap saat, Upi selalu mengantongi obat gatal di sakunya. Keluarga mengaku sudah mencoba berbagai cara untuk mengobati Upi baik medis maupun alternatif, namun belum ada hasilnya.
Profesi buruh pabrik yang dilakoni Kasmidi, tak membuat keluarga putus asa mengusahakan kesembuhan anaknya. Belasan juta rupiah sudah dihabiskan. Sambil mengumpulkan rupiah demi rupiah, orangtua berharap suatu saat Upi bisa sembuh dan menjalani kehidupannya dengan normal layaknya gadis seusianya.
0 komentar:
Posting Komentar